Bulan Ramadan 2022 akan segera tiba. Kemenag akan mengadakan sidang Isbat untuk menetapakan awal ramadan 2022 (1443 H) pada Jumat (1/4/2022) besok. Nantinya Kemenag akan mengumumkan hasil sidang Isbat kepada umat islam di Indonesia.
Dalam menyambut kedatangan bulan suci ramadan, ada baiknya membaca doa, meskipun menurut buku Kumpulan Doa & Dzikir Ramadhan oleh Ammi Nur Baits, S.T., B.A, tidak ada riwayat doa khusus dari Nabi Muhammad atau para sahabat saat menyambut bulan Ramadan. Mu'alla bin Fadl mengatakan: "Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang bulan Ramadan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka denagn bulan Ramadan. Kemudian selama enam bulan sesudah Ramadan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka ketika di bulan Ramadan."
Berikut ini bacaan doa menyambut Ramadan. Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, diantara doa ketika datang Ramadhan adalah sebagai berikut: اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
Allahumma Sallimni Ila Ramadan wa Sallim li Ramadan wa Tasallamhu Minni Mutaqabbalan Artinya: “Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al Ma’arif, hlm. 264). Selain itu, ketika Ramadan sebaiknya umat islam memperbanyak beristighfar.
Allah berfirman tentang sifat ahli surga dalam Surat Ali Imran, Ayat 17: "Merekalah orang orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak, dan rajin istighfar di waktu sahur." (QS. Ali Imran: 17). Anjuran untuk memperbanyak istighfar di waktu sahur juga selara dengan sabda Nabi Muhammad SAW:
"Pada setiap malam, Allah ta'ala turun ke langit dunia, ketiak tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: "Siapa yang berdoa kepada Ku akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta pada Ku akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada Ku akan Aku ampuni." (HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758). Doa tersebut bersumber dari riwayat imam at Tirmidzi. اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام ربي وربك الله
Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu. Artinya: "Ya Allah mohon hadirkan awal ramadhan kepada kami dengan penuh ketentraman, dan dengan penuh kekuatan iman, sehat dan selamat, dan dengan kekuatan islam Rabbi wa Rabbukallahu." Ustadz Adi Hidayat memaparkan, doa tersebut memiliki penjabaran tafsiran, yakni:
Kata pada kalimat merupakan kependekan dari kata Nahnuu yang berarti kami, yang mengisyaratkan kepada umat muslim untuk menyertakan orang lain ketika melakukan kebaikan Kata merupakan permintaan pertama kepada Allah agar dapat menjalani Ramadhan dengan hati yang tenang Kata merupakan permintaan kedua yang mengisyaratkan seakan akan dalam Ramadhan kekuatan atau semangat iman cenderung menurun
Kata merupakan permintaan ketiga agar diberi kesehatan dan keselamatan Kata merupakan permohonan keempat agar diberi kekuatan islam Kalimat merupakan kalimat yang menegaskan bahwa lakukan ibadan hanya karena Allah SWT.
Doa ini dibaca setelah melihat hilal bulan Ramadan: Allahumma ahillaahu 'alaina bilamni wal iimaani, wasalaamati wal islaami wattaufiiqi limaa nuhibbu wa tardhii robbana wa robbukallahu. Artinya: "Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah." (HR. Ahmad)
Ada beberapa sunnah Nabi Muhammad SAW yang dapat diterapkan ketika berdoa. Berikut ini rangkumannya, dikutip dari yang diterbitkan Oleh: Subdit Publikas Dakwah dan HBI Direktorat Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal BIMAS Islam Kementerian Agama Tahun 2013. Buku tersebut dipublikasikan oleh Kemenag dalam laman resmi .
Posisi berdoa menghadap kiblat Biawali dengan membaca hamdalah atau pujian, Istighfar dan Shalawat. Berdoa dengan suara lembut dan rasa takut.
Disertai dengan keyakinan doa akan dipenuhi oleh Allah SWT. Berdoa di waktu antara azan dan Iqamat. Ketika malam Lailatul Qadar
Ketika menjelang waktu shalat dan sesudahnya. Waktu sepertiga malam yang terakhir. Sepanjang hari jum'at.
Antara Dzuhur dan Ashar, serta Ashar dan Maghrib. Ketika Khatam membaca Al Qur'an. Berdoa ketika turun hujan.
Ketika melakukan Tawaf. Ketika menghadapi musuh dimedan perang. Ketika berdo’a sebaiknya di ulang 3 (tiga) kali.
Di depan dan didalam Kabah. Di masjid Rasulullah saw. Di belakang makam Nabi Ibrahim as.
Di atas bukit Safa dan Marwah. Di Arafah, di Muzalifah, di Mina dan disisi jamarat yang tiga. Di tempat tempat yang mulia lainnya seperti Masjid atau Mushalla.